Ketahuilah wahai para orang tua dengan sebaik-baiknya, dan yakinilah dengan sepenuhnya bahwa yang dapat memberikan hidayah adalah Allah ﷻ. Apa yang Anda lakukan demi kebaikan anak, hanyalah sebatas sebab agar seorang anak mendapatkan hidayah. Anda hanya menunaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan terhadap anak-anak. Sedangkan di balik semua itu, maka urusannya kembali kepada Allah ﷻ, karena Dialah yang memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki, dan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya. Allah ﷻ berfirman,
مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.” [QS. Al A’raf: 178]
فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ
“Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka… ” [QS. Fathir: 8]
وَلَوْ شِئْنَا لَآتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدَاهَا
“Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk.” [QS. As Sajdah: 13]
وَلَا يَنْفَعُكُمْ نُصْحِي إِنْ أَرَدْتُ أَنْ أَنْصَحَ لَكُمْ إِنْ كَانَ اللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يُغْوِيَكُمْ هُوَ رَبُّكُمْ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi nasehat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” [QS. Huud: 34]
Lihatlah dan perhatikanlah beberapa kalimat yang diungkapkan oleh Nabi Isa ‘alaihissalam ketika masih dalam buaian,
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا. وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا. وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
“Berkata Isa, “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.”[QS. Maryam: 30-32]
Perhatikanlah ungkapan, “آتاني Dia memberiku,” “وجعلني Dia menjadikan aku,” “ولم يجعلني Dia tidak menjadikan aku”
Siapakah yang telah memberi Kitab Injil kepadanya? Siapakah yang telah menjadikannya seorang Nabi? Siapakah yang telah menjadikannya penuh keberkahan di rnana saja dia berada? Dan siapakah yang tidak menjadikannya orang yang sombong? Dia adalah Alah ﷻ. Seorang hamba tidak memiliki hak campur tangan dalam perkara dirinya sedikit pun. Karena itulah kita ridha kepada Allah ﷻ sebagai Rabb, lslam sebagai agama dan Muhammad ﷺ, sebagai Rasul.
Inilah seorang anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, Allah ﷻ telah menyesatkannya dengan perkataan anak tersebut kepada kedua orang tuanya, dia berkata kepada keduanya,
وَالَّذِي قَالَ لِوَالِدَيْهِ أُفٍّ لَكُمَا أَتَعِدَانِنِي أَنْ أُخْرَجَ وَقَدْ خَلَتِ الْقُرُونُ مِنْ قَبْلِي وَهُمَا يَسْتَغِيثَانِ اللَّهَ وَيْلَكَ آمِنْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَيَقُولُ مَا هَٰذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ. أُولَٰئِكَ الَّذِينَ حَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنَّهُمْ كَانُوا خَاسِرِينَ
“Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: “Cis bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: “Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar”. Lalu dia berkata: “Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka. Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.” [QS. Al Ahqaf: 17-18]
Siapakah yang membuat anak tersebut celaka? Dan siapakah yeng telah menyesatkannya?
Wahai Dzat yang rnembolak-balikkan hati! Tetapkanleh hati kami di atas agarnaMu. Wahai Dzatt yang mengatur hati! Jadikanlah hati kami berada di dalam ketaatan kepadaMu.Ya Allah, perbaikilah keturunan karmi, dan karuniakan kepada kami isteri-isteri, juga keturunan yang menyejukkan hati kami, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.
Insyaa Allah, bersambung ke tulisan selanjutnya.
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ألا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك.
oleh : Ustadz Mahmudi A. Dahlan, S.Thl – Kepala Sekolah SMP & SMA AIS
Ref: Fiqh Tarbiyah al Abna’, Syaikh Musthafa Al’adawi

11
Jan
Thank you for the comprehensive and insightful content on this website. Your expertise and dedication to providing valuable insights are greatly appreciated and have made a significant impact on me. The information provided is presented in a clear and concise manner, making it easy to understand and apply. It’s a testament to their commitment to providing valuable information. Thanks Mate! ID : CMT-5NTMA58MYAGUTQ0QZJ